Header Ads


Belajar harus mau payah

Belajar harus mau payah

تَمَنَّيْتَ اَنْ تُمْسِىَ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا # بِغَيْرِ عِنَاءٍ وَالْجُنُوْنُ فُنُوْنُ
وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ مَشَقَّةٍ # تَحَمَّلُهَا فَالْعِلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ

SIRO KEPINGIN DADI ALIM FIQIH KANG WICORO.
TANPO KANGELAN EDAN IKU WERNO.
ONOTO GOLEK ARTO ORA KANTI KANGELAN.
DENE ILMU KAYA OPO KASIL DO KANGELAN.

Kamu berharap ingin jadi ahli fiqih yang bisa menerapkan hujjah atas setiap permasalahannya, dengan tanpa usaha keras itu namanya gila dan gila itu bermacam-macam, sementara mencari harta tanpa usaha keras bukanlah mencari harta apalagi ilmu ?

Keterangan
Ilmu apalagi ilmu fiqih adalah semulia-mulianya karunia tuhan yang di berikan kepada manusia,karena dengan ilmulah manusia bisa menjadi manusia seutuhnya,manusia yang pantas menjadi kholifah di jagad raya ini, maka dari itu mencari ilmu haruslah dengan perjuangan dan usaha yang keras, orang yang mencari ilmu harus berani menempuh kesulitan demi kesulitan yang menghadangnya, perbandingannya adalah bila orang yang mencari harta harus bekerja keras demi mendapatkannya,harus berani membanting tulang dan memeras keringat untuk menggapainya dimana kalau tidak membanting tulang memeras keringat maka tidak akan berhasil mendapatkannya maka ilmu lebih dari usaha mencari harta, karena ilmu jauh lebih sulit di dapatkan dari sekedar harta, harta adalah sesuatu yang nyata terlihat mata dan bisa di cerna bagaimana cara mendapatkannya, sementara ilmu adalah sesutau yang misterius, belum tentu orang yang cerdas dan semangat kemudian pasti akan mampu mendapatkan ilmu yang bermanfaat,ilmu yang akan membawanya mendekatkan diri kepada sang pencipta, ilmu adalah Nur “cahaya” ilahi yang hanya di berikan kepada hamba yang di kehendaki, maka dari itu seorang yang seperti Imam Syafi’i saja sampai bertanya pada gurunya yaitu Imam Waki’ seperti dalam syair di bawah ini :

شكوت الى وكيع سوء حفظى فارشدنى الى ترك المعاصى
و اخبرنى بان العلم نو ر ونور الله لا يهدى لعاصى

Saya melapor pada syeh Waki’ tentang buruknya hafalanku, maka beliau memberikan petunjuk padaku untuk meninggalkan kemaksiatan,beliau memberitahukan bahwailmu adalah Nur dan Nur Allah tidak akan di berikan kepada mereka yang ahli maksiat
Syiir ini adalah gubahan Imam syafi’i sendiri menceritakan pengalaman pribadinya, pengalaman tentang buruknya hafalan beliau imam syafi’i, seorang yang dalam usia 7 tahun sudah bisa menghafal Al-Qur’an dan dalam usia belasan tahun mampu menghafal kitab Al Muwatto’ juga kitab-kitab lainnya, namun dengan kecerdasan dan kedisiplinan hidup beragamanya beliau tetap berkata :

لا يطلب العلم من يطلبه بالعز والغنى ولكن يطلب العلم من يطلبه بالذل والفقر

Tidak mencari ilmu orang yang mencarinya dengan kemuliaan dan kekayan,tapi dialah mencari ilmu yang mencarinya dengan kehinaan dan kefakiran

No comments

Powered by Blogger.